JAKARTA - Santan kelapa kerap digunakan sebagai bahan baku pembuatan makanan. Sayangnya, ampas parutan kelapa yang telah diambil sarinya itu hanya dibuang begitu saja atau digunakan untuk campuran pakan ternak.
Parutan stainless (oden-houseware.com) |
Melihat hal tersebut, dua mahasiswa program studi (prodi) Kimia Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) hadir dengan solusi berbeda. Raden Wahid Hanafi dan Nenny Widiani memanfaatkan ampas parutan kelapa sebagai adsorben ion logam berat Cr(III) atau kromium.
Menurut Wahid, ion logam Cr(III) merupakan logam berbahaya bagi kesehatan. Ion logam Cr(III) banyak dihasilkan dari limbah buangan hasil industri electroplating dan penyamakan kulit. Ion logam Cr(III) tidak dapat dicerna oleh tubuh dan bila masuk dalam tubuh manusia pada jumlah tertentu dapat menimbulkan penyakit berbahaya.
"Upaya pengendalian limbah logam berat Cr(III) ini sudah banyak dilakukan. Berbagai adsorben telah dimanfaatkan untuk mengurangi kandungan Cr(III) dalam limbah, namun hasilnya belum memuaskan. Sehingga masih diperlukan adsorben dari bahan atau material baru seperti ampas kelapa," ujar Wahid, seperti dikutip dari situs UNY, Rabu (19/6/2013).
Tahap pembuatan adsorben serbuk ampas kelapa, lanjutnya, dibagi menjadi dua tahap. Pertama, pembuatan arang ampas kelapa menggunakan metode sangrai, kemudian pengayakan arang ampas kelapa dengan menggunakan ayakan 50 mesh.
"Ampas kelapa digunakan sebagai adsorben karena mengandung selulola, manan, dan galaktomanan. Pada selulosa dan galaktomanan terdapat situs aktif yang mampu mengikat ion logam berat. Selain itu, ampas kelapa mempunyai pori-pori yang dapat menjebak ion logam berat," jelasnya.
Setelah pembuatan arang dengan memanfaatkan ampas kelapa, maka tahapan selanjutnya yakni menyerap logam berat Cr(III) dengan arang tersebut. Berdasarkan penelitian tersebut, ampas kelapa yang dibuat menjadi arang dapat digunakan secara efektif untuk mengadsorpsi ion logam berat Cr(III) pada konsentrasi 100 ppm dengan konsentrasi Cr(III) terserap sebesar 94,046 ppm dan daya serapnya sebesar 2,351 mg/g.
(mrg)
Sumber : kampus.okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar